All Indonesia: Era Digital Baru dalam Proses Kedatangan
Perjalanan ke Indonesia dulunya identik dengan antrean panjang, formulir bea cukai berbasis kertas, dan berbagai deklarasi kesehatan terpisah. Sebagian besar harus diisi saat tiba — bukan cara terbaik untuk memulai liburan atau perjalanan bisnis.
Pada tahun 2025, Indonesia memperkenalkan All Indonesia, sebuah platform digital yang menggabungkan semua proses kedatangan wajib dalam satu sistem daring terintegrasi. Inovasi ini membuat proses masuk ke negara jauh lebih cepat, mudah, dan efisien.
Apa Itu All Indonesia?
All Indonesia adalah platform berbasis web dan aplikasi yang memungkinkan pelancong mengisi:
- data kedatangan imigrasi,
- deklarasi bea cukai,
- formulir kesehatan dan karantina,
dalam satu tempat. Setelah formulir dikirim, sistem akan menghasilkan kode QR yang harus ditunjukkan saat pemeriksaan di perbatasan.
Mengapa Sistem Ini Dibuat?
Indonesia bertujuan untuk:
- mengurangi waktu antrean di bandara,
- memodernisasi layanan pemerintah,
- meningkatkan efisiensi pemrosesan data,
- dan menyederhanakan proses kedatangan bagi wisatawan maupun warga negara.
Proses yang sebelumnya terpisah kini digabungkan dalam satu alur yang lebih efisien.
Bagaimana Cara Kerjanya?
- Buka situs allindonesia.imigrasi.go.id atau gunakan aplikasi seluler.
- Masukkan data pribadi dan detail perjalanan.
- Isi deklarasi bea cukai dan kesehatan.
- Kirim formulir — prosesnya hanya memakan waktu 2–3 menit.
- Simpan kode QR yang dihasilkan untuk pemeriksaan saat tiba.
Formulir dapat dikirim maksimal 3 hari sebelum kedatangan.
Manfaat bagi Pelancong
- Masuk lebih cepat di pemeriksaan imigrasi.
- Lebih sedikit dokumen kertas, semuanya dilakukan secara digital.
- Pemrosesan data lebih akurat dan transparan untuk pihak berwenang.
- Pengisian formulir dari rumah sebelum keberangkatan.
Sistem ini sangat menguntungkan bagi pelancong yang sering bepergian ke Indonesia.
Indonesia Melangkah ke Masa Depan Digital
Peluncuran All Indonesia merupakan tonggak penting dalam transformasi digital Indonesia. Tujuannya adalah menciptakan pengalaman kedatangan yang lancar dan positif.
Seperti yang disampaikan Direktorat Imigrasi:
“Kedatangan adalah kesan pertama — harus sederhana, efisien, dan ramah pengguna.”